Selasa, 04 Oktober 2016

Seleksi Substantif LPDP Batch 3 Tahun 2016

Halooo.... 

Saya lanjutin ya share informasi setelah seleksi administratif kemarin..

Setelah lolos seleksi administratif yang sedikit merepotkan itu, sekarang sampailah kita pada seleksi substantif. Inilah seleksi yang sebenarnya. Untuk administratif, selama berkas yang diminta diberikan, insyaAllah lolos. Tapi kalau yang ini, ketika kita sudah menjalani setiap prosesnya dengan sangat baikpun belum tentu lolos..

Di sini kita tidak sedang ditandingkan dengan peserta lain, jadi tidak perlu ada hard feeling dgn para peserta lain karena merasa kalian sedang bersaing. Kita hanya harus mendapatkan nilai di atas passing grade yang ditentukan. Passing grade tiap jurusan bisa berbeda2, seperti ini.
Pritotas Pertama Meliputi bidang teknik, sains, pertanian, kelautan, perikanan, dan kedokteran/kesehatan dengan passing grade: 1400. 
Prioritas Kedua Meliputi keilmuan, pendidikan, akutansi/keuangan, dan agama dengan passing grade: 1500. 
Prioritas Ketiga Meliputi bidang keilmuan ekonomi, sosial, budaya/bahasa, dan bidang lainnya denganpassing grade: 1600.

Okay, saya mulai bercerita ya,,

Setelah dinyatakan lolos tes administratif, pemberitahuan datang bertahap melalui email mengenai tes substantif. Tapi sampai di malam H-1, sampai larut malam saya masih belum juga mendapat kepastian jadwal tes saya, dan bingung juga harus tanya kemana. Karena di email terakhir yang saya dapat dari LPDP dikatakan detail jadwal akan di informasikan lagi. Saya tanya seorang teman yang juga lolos tes administratif dan dia juga sama saja ternyata. Lalu saya tanya satu teman yang lain (di kantor saya kebetulan ada 3 orang yang daftar batch ini dan alhamdulillah lolos semua), dia bilang saya sebaiknya cek akun, dan setelah saya cek ternyata benar, ada jadwal saya yang sudah terpampang di sana. Alhamdulillah, untung teman saya menyarankan itu, kalau tidak mungkin saya bakal nungguin email yang tak kunjung datang.

Kebetulan saya mendapat jadwal LGD dan essay writing di hari kedua siang kemudian wawancara di hari ketiga pagi. Di hari pertama saya hanya menenangkan diri, tidak lagi membaca-baca blog orang atau baca koran, ataupun baca berita online. Itu semua sudah saya lakukan sebelumnya tapi hari ini sudah saya cukupkan saja. Saya hanya bersenang-senang, nonton TV, online di medsos dll untuk menenangkan hati,, haha..

Hari kedua pun datang, alhamdulillah saya merasa sangat tenang. jadwal saya jam 2 siang tapi setelah adzan dzuhur saya langsung shalat dan berangkat ke Gedung Keuangan Negara RI kota Yogyakarta. Saya sempat mampir ke tempat print dulu untuk print beberapa dokumen yang kemarin belum beres, yang lainnya sudah saya siapkan jauh-jauh hari. 

Sampai di sana saya merasa sangat excited, rasanya ingin segera tes, padahal itu masih istirahat ishoma ketika saya sampai. Saya langsung menuju ke Ruang yang ditentukan di lantai 2. Ternyata isinya banyak sekali calon awardee di sana. Saya merasa seperti orang hilang yang yasudah lah cari tempat duduk saja, lihat-lihat suasana, dan akhirnya bisa menyapa orang yang duduk di kanan kiri saya sambil mantengin screen di depan untuk menunggu nama saya dipanggil.

On the Spot Essay Writing

Tidak lama kemudian kelompok saya dipanggil untuk menjalani tes essay writing. Saya mencoba untuk mengkondisikan hati saya supaya rileks dan tidak tegang agar bisa berpikir jernih dan cepat.

Ketika masuk ruangan, ruangannya ternyata dingin banget. sedikit banyak cukup berpengaruh ke konsentrasi saya, maklum agak udik, hehe..

kemudian kertas topik nya dibagikan. daaaan jeng jeeeeeeng! Tentang Tax amnesty! Hahaaa... saya gak ngerti.. tau dikit-dikit aja tapi kalau harus menulis 2 halaman saya angkat tangan deh... Untung masih ada topik 1 lagi. Judulnya "Peranan media sosial dalam kaitannya dengan peristiwa di Tanjung Balai" Hahaha apalagi ini? Dan seletah saya baca uraiannya Alhamdulilah saya paham tentang peristiwa yang dimaksud. Tentang pembakaran vihara yang belum lama terjadi itu. Yah modal PD akhirnya saya pilih topik yang kedua ini.

Alhamdulillah dalam waktu 30 menit saya bisa nulis 1 halaman lebih. Kurang puas sebenarnya tapi itu udah berpikir cepat dan nulis secepat kilat versi saya, udah mentok, hehe.. Pas jalan keluar ruangan saya sambil lirik-lirik meja peserta lain ternyata banyak juga yang 1 halaman ga penuh. Minimal saya jadi lebih tenang walaupun gak ngefek juga ke nilai saya, hehe.. Ternyata gak cuma saya yang gak bisa 2 halaman full, walaupun memang tidak harus 2 halaman ful juga sih.. 

LGD - Leaderless Group Discussion

Sesudah essay, kami menuju ruangan untuk LGD. Tidak seperti yang saya baca di blog-blog para calon awardee yang sudah-sudah dimana mereka tahu siapa saja kelompok mereka dan bisa berdiskusi sebelum maju, kami tidak tahu menahu siapa saja kelompok kami karena memang sekarang tidak dilampirkan nama-nama anggota kelompok di email pengumuman. Jadilah kami tidak mengenal satu sama lain dan aura kompetisi sangat terasa di sini. 

Kami masuk ruangan yang sudah ditentukan, dan dipanggil nama kami satu persatu untuk duduk di kursi yang sudah ditentukan juga. Ada 9 orang yang hadir di kelompok saya waktu itu. 

Panitia dari LPDP menjelaskan bahwa sesuai dengan nama nya, LeaderLESS group discussion maka tidak boleh ada moderator di sini, dan tidak perlu ada notulen. Waktu yang tersedia 45 menit dengan 5 menit pertama dipakai untuk membaca materi. Materipun dibagikan, topik yang kami dapatkan adalah tentang vaksin palsu. Hmm,, sedikit banyak saya ada pandangang lah walaupun tidak mendalam, hehe.. 

Ti tok tik tok... 

5 menit sudah berlalu dan diskusi belum juga di mulai. Sebenarnya agak ragu juga, apakah akan dibuka oleh panitia atau kah kami sendiri yang harus memulai. Akhirnya setelah terjadi pergulatan batin yang dahsyat (tsaaah!), saya mengangkat tangan untuk memuai diskusi. Sumpah deh ini jantung udah kaya mau copot tapi harus seteroooong! Bismillah, akhirnya saya menyampaikan beberapa poin pandangan saya dengan bahasa yang sesimpel mungkin yang saya bisa walaupun agak terbata-bata di beberapa titik karena saking groginya. Yang saya tahu, bobot dari argumen bukanlah segalanya di sini, tapi menjadi penginisiasi diskusi konon katanya ada nilai plusnya dan juga bagaimana nanti kita bersikap selama diskusi yang akan dinilai juga. Jadi modal nekad aja asal tetep PD dan behaved. heehe... 

Selama diskusi hampir semua peserta berbicara sampai 2x. Saya melihat sikap dalam diskusi ini memang berbeda-beda. Ada yang sangat menghargai pendapat orang lain walau pendapatnya beda, ada juga yang suka nyela dan menyalahkan pendapat orang lain dengan bahasa yang frontal. Termasuk pendapat saya yang ditolak mentah-mentah oleh salah satu peserta, tapi saya sih enjoy aja.. Sekali lagi, (katanya sih..) reviewer bukan hanya melihat benar tidak nya pendapat kita karena toh mereka tahu ini bukan bidang kita, tapi mereka melihat attitude kita, percaya diri kah, gesture kita, dsb nya...

FYI, saya benar-benar merasa nothing banget di sini, Berbekal status sebagai pengajar bahasa Inggris tidak membuat saya merasa paling bagus di sini, Sumpah yaa... mereka bagus-bagus sekaliiiiiii... Saya minder abis. Beberapa bener-bener yang sudah native-like bahasanya. Beberapa pronunciation nya biasa aja tapi pilihan kata nya bagus sekali, beberapa ada juga yang biasa saja, karena memang aada juga yang peserta beasiswa afirmasi dimana standard syarat TOEFL mereka memang di bawah yang reguler. Tapi overall intinya, mereka semua keren sekaliiiiii! Saya hanyalah debu dipadang pasir lah..  

Setelah selesai saya masih harus menunggu di ruang tunggu tadi untuk verifikasi berkas.. Sebenernya jadwal verifikasi saya udah tadi tapi tabrakan sama jadwal LGD. Gak masalah sih katanya, yang penting harus verifikasi sebelum wawancara. Dan btw deg-deg ser juga loh pas di depan meja verifikasi. Takut ada yang kurang atau ada yang salah gitu. Dan bener aja, si ibu yang memverifikasi tiba-tiba nanya, "Mbak, ini surat sehat nya gabung ke yang mana ya?" sambil ngangkat 2 lembar kertas yang adalah surat keterangan bebas narkoba dan surat keterangan bebas TBC. Taraaaaaa! Mampus lah saya..  Saya cuma punya 2 itu emang, kayanya saya yang salah deh, mungkin harusnya ngurus satu lagi yang surat keterangan sehat aja. Tapi saya bilang aja, "Hmm, kayanya gabung ke surat bebas narkoba bu, soalnya kemarin saya bilang nya mau minta surat keterangan sehat dan bebas narkoba dan dikasihnya itu.." Berani mati banget lah jawabnya.. Si ibu tanya lagi, "Hmm, kayanya kalo di Sarjito ada 1 lembar lagi deh mbak suratnya, amplop nya biru.." Duh mana itu amplopnya kemarin ijo semua lagi, haha..  Saya pun cuma bisa jawaba, "Wah maaf bu amplop nya gak saya bawa e.." 

Krik krik...

si ibu diam dan melanjutkan verifikasi. Beberapa menit kemudian kartu peserta dikembalikan ke saya dengan ada centang di semua berkasnya.. Alhamdulillaaaaah.. ternyata lolos juga..  hehe terimakasih ya ibu.. :D

Wawancara

Keesokan harinya saya sudah siap dari pagi sekali. Jadwal saya harusnya jam 8.45 pagi untuk wawancara, tapi jam 7 lebih saya sudah berangkat dari rumah. Entah mengapa saya tidak sabar sekali untuk segera berada di meja wawancara. Katanya sih, ini adalah penentu dari semuaaaaa proses seleksi, Ini punya bobot 70 persen, sedangkan LGD dan essay writing masing-masing hanya 15 persen. Jadilah saya bersemangat sekali.

Jam 8 kurang sedikit saya sudah sampai di GKN, langsung menuju ruang tunggu dan ternyata sudah lumayan banyak orang juga di sana walau presensi belum dimulai. Kami menunggu sebentar dan kemudian panitia datang. Langsung semua pasang posisi untuk mengantri presensi. Ketika kartu saya di scan, langsung nama saya dipanggil ke meja wawancara 6. Wooow,, sepertinya yang antrian sebelum saya belum datang nih, jadi saya duluan.

Saya langsung menuju ke ruang wawancara.. Rasanyaaa.. ah tidak sabar, pokoknya saya excited banget walaupun jantung mau copot juga sih karena saking deg-deg an nya.. 

Ketika sampai di meja wawancara, saya langsung disambut hangat 3 orang reviewer LPDP. Salah satunya, yang ibu-ibu langsung senyum dan nyeletuk "Oh malah yang kedua.." Tuh kan bener, ternyata seharusnya saya ada di urutan ke dua tapi karena saya datang lebih awal jadi saya maju duluan, Dan saya bersyukur menjadi interviewee pertama untuk mereka, semoga masih fresh dan belum terkontaminasi apapun pikiran beliau-beliau ini.

Bapak yang di tengah memperkenalkan diri, tapi maap saya lupa nama mereka, yang jelas saya ingat betul adalah bapak yang di kiri adalah profesor dai UGM, bapak yang di tengan dari ITS dan ibu yang di kanan adalah psikolog dari UI. Wooow,, feeling gimanaaa gitu.. Sedari awal mereka terlihat berantusias dalam mewawancarai saya, alhamdulillah tidak ada sedikitpun pandangan meremehkan ataupun pertanyaan yang mengintimidasi, Alhamdulillah justru pertanyaan-pertanyaan mereka membuat saya bisa "menjual" diri saya semaksimal mungkin..   

Pertanyaan-pertanyaan yang masih saya ingat kira-kira seperti ini:

1. Tolong katakan tentang diri kamu.
2. Kenapa kamu memilih University of Nottingham?
3. Kamu tau gak berapa biaya kuliah di sana?
4. Sudah lihat kurikulumnya? 
5. Menurutmu kamu bisa gak jalanin kuliah dengan kurikulum seperti itu?
6. Kalau gak di Inggris gimana? kan banyak tuh jurusan TESOL di negara yang lain
7. Sudah dapat LOA?
8. Sejauh apa kontak kamu dengan profesor di sana? (Karena saya bilang sudah ada kontak dengan profesor di sana)
9. Lulus s1 tahun berapa? 
10. Setelah lulus ngapain aja sampai sekarang?
11. Kalau setelah s2 gak di terima lagi di tempat kerja kamu skrg gimana?
12. Kalau kamu gak diterima ngajar dimana-mana kamu akan melakukan apa?
13. Gaji kamu berapa?
14. Kalau bisnis kamu bisa menghasilkan lebih dari gaji kamu, kamu masih mau mengajar?
15. Suami kamu gimana kalau kamu kuliah nanti?
16. Gimana cara kamu bagi waktu antara mengajar, bisnis dan ngurus keluarga?
17. Pernah punya konflik yang sampai bikin down?
18. Apa yang  kamu lakukan untuk bangkit lagi?
19. Pernah melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa mendapat bayaran?
20. Apa yang bikin kamu mau melakukan itu?
21. Pernah berada pada posisi yang harus menjadi pengambil keputusan?
22. Pernah punya konflik dengan orang lain?
23. Bagaimana kamu mengatasinya?

Hmm,, kurang lebih itu yang ditanyakan kepada saya, mungkin masih ada lagi beberapa tapi saya lupa. Yang jelas di akhir interview mereka lagi-lagi menanyakan apakah harus ke Inggris? Bagaimana kalau tidak ke Inggris? Sampai si ibu bilang, "Begini mbak, LPDP punya kebijakan baru untuk mengefektifkan dana. Nah ini banyak sekali calon awardee yang minta nya ke Inggris padahal tidak ada kepentingan mendesak harus belajar di sana, apalagi kalau jurusan yang dipilih juga ada di negara yang lain. Kalau saja para calon awarrdee ini mau sedikit saja menurunkan standard keinginannya, mungkin akan ada 1 orang lagi yang bisa diberangkatkan bersama mereka. Dana total yang dibutuhkan itu 1 M untuk 1 awardee, jadi kalau mau memilih negara yang lain yang lebih murah mungkin bisa memberangkatkan lebih banyak orang.." 

Si bapak yang dari ITS menambahkan,"Kamu boleh pilih dimana pun yang kamu mau, mau Australia, Belanda, Singapura, Jepang, pokoknya dimana aja boleh asal gak usah di Inggris. Karena toh jurusanmu ini ditawarkan di mana-mana kan.. Jadi, gimana, kalo kamu gak ke Inggris gimana?"

Skak mat!

Saya belum punya LOA dan saya jujur saja tidak punya alasan yang kuat untuk ke Inggris. Semuanya hanya karena "Ingin".  hehe..

Akhirnya saya jawab dengan jawaban diplomatis, "Ya bu, pak.. Saya pikir tidak masalah. Pada awalnya saya harus memilih universitas tujuan saya dan tentu saja saya akan memilih yang terbaik menurut saya. Tapi ketika dihadapkan dengan kebijakan dan pertimbangan seperti itu ya saya pikir tidak masalah."

Dan interview pun berakhir dengan senyum lega dari ketiga interviewer ketika saya jawab seperti itu. Saya berasa agak semacam "ditanting" di sini. dan benar aja si bapak dari ITS menutup dengan kalimat, "baiklah, berarti kalau anda nanti diterima pastinya akan ada catatan dari kami bahwa anda, yang bersangkutan, bersedia untuk tidak di Nottingham.."

Wawancara pun berakhir dengan jabatan tangan yang hangat dari ketiga bapak ibu ini. Entah mengapa saya lega sekali dan merasa berbunga-bunga setelah wawancara yang 70% pakai bahasa Inggris ini . Ketika keluar ruangan saya nengok ke jam dinding dan ternyata saya menghabiskan 45 menit di dalam. Saya lihat pun meja kanan kiri saya sudah berganti orang. FYI, di ruang interview ada 20 meja interview jadi jangan bayangkan kalian masuk di ruang yang sepi ya,, ruangannya ramai orang tapi suasananya tenang..

Setelah itu karena sudah selesai agenda saya, saya langsung pulang. Dengan hati yang berbina-binar, udah kaya feeling positif gitu lah. Di parkiran juga saya bertemu dengan beberapa calon awardee yang habis wawancara, wajah mereka juga pada berbunga-bunga.. hehe.. Saya jadi gak berani GR, mungkin emang para interviewer itu baik ke semuanya, gak cuma ke saya aja.. 

Pas perjalanan pulang, ketika sudah kira-kira 5 menit lagi sampai rumah, saya teringat suatu hal. Map saya! Map yang berisi semua berkas beasiswa termasuk sertifikat IELTS, ijazah, dll itu entah dimana. Dan tiba-tiba saya keinget itu map ketinggalan di meja wawancara! Hahaaa... saking semangatnya saya sampe barang sepenting itu bisa lupa! Langsung deh putar balik ke GKN lagi yang adalah sekitar hampir 30 menit dari rumah saya. hahaha,, it's okay lah ya... Dan Alhamdulillah pas sampai sana map saya ada tapi sudah berpindah ke meja panitia,, hehe jadi malu....

Okay, itu pengalaman saya selam seleksi substansial LPDP kemarin, semoga bisa diambil manfaatnya ya.. yang jelek-jelek kaya map ketinggalan gak usah diikutin,, hehe...

Beberapa saran dari saya untuk yang akan seleksi substantif:
1. Luruskan niat. Kenapa ingin daftar beasiswa ini dan untuk apa sebenarnya. 
2. Banyak ngobrol dengan teman yang sudah pernah sampai tahap ini kalau ada.
3. Kalau tidak ada, banyak-banyak baca blog orang tentang pengalaman mereka di seleksi substantif. Ini akan memberikan banyangan nanti akan seperti apa..
4. Peka dengan isu2 terkini, kalau ada share-share an di sosmed, baca aja walau sekilas. Tau dikit-dikit sudah sangat mending daripada gak ngerti sama sekali.
5. Gak perlu beli koran! Haha pengalaman banget ini, Saya beli, carinya aja sampe harus pagi-pagi ke perempatan dan minta koran bekas yang masih hangat di sana sini tapi ternyata gak kebaca juga.. Numpuk doang.. kalaupun sudah terbeli, prioritaskan baca bagian opini.
6. Menjadi diri sendiri saat wawancara, walaupun kalian baca blog banyak calon awardee, gak usah mencoba meniru cara mereka menjawab, apalagi sampai dihafalkan kalimatnya. Biarkan semua mengalir saja.
7. Persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sangat sering ditanyakan, misalnya kenapa pilih negara A, bagaimana kalau tidak lolos, dll. Supaya arah pembicaraan tetap berbobot.
8. Ingat-ingat semua hal bahkan hal kecil yang pernah kalian lakukan di kehidupan sosial. Pengalaman sekecil apapun kalau ada kesempatan silakan di floor kan. 
9. Berusahalah "menjual" diri kalian semaksimal mungkin untuk meyakinkan reviewer bahwa kalian pantas mendapatkan beasiswa ini.
10. Be nice, jangan tegang, tetap tersenyum.
11. Kuatkan jurus langit nya dan jangan lupa minta restu orang tua dan pasangan.  

Baiklaaah itu saja,, selamat berjuang teman-teman! 






6 komentar:

  1. Reni, I am so happy that finally you can get what you have already dreamed of selama ini.Kalo sudah sampai Inggris mamapir ke Belgia ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaa.. Makasih arintje! Muah muah!
      Doakan saja rejekinya lancar.. Heheee...

      Hapus
  2. Selamat malam mba, jadinya apakah tetap di Nottingham atau dipindah?

    BalasHapus
  3. Selamat malam mba, jadinya apakah tetap di Nottingham atau dipindah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini saya sedang menantikan LOA dari nottinghma mas, kalau sudah ada akan tetap saya ajukan dulu.. jadi belum tau ini.. hehe..

      Hapus
  4. Mbak, pengumuman PK 89 di share dimana ya?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...