Senin, 13 Desember 2010

Kinahrejo, The Lost Village..


"Korban? Relawan? Ataukah wisatawan?" Itulah salah satu komentar yang saya dapatkan di fesbuk saya,, hehe,, yasudah saya jawab saja "sudah pernah jadi korban, pernah jadi relawan, dan tadi pagi menjadi wisatawan.."  hehe,, secara saya sudah hampir 20 taon hidup berlatarkan merapi.. 

Jadi begini ceritanya, saya kemarin pagi memang menjadi wisatawan di tempat wisata dadakan, di desa Kinahrejo, desa nya Alm. Mbah Marijan, sang juru kunci Gunung Merapi. Desa ini katanya memang desa paling atas, paling dekat ma puncak Merapi, dan ternyata memang waktu saya ke tekape, si eyang Merapi tampak begitu gagah di depan mata. Dan saya jadi tidak heran kalau desa ini benar2 lenyap terkena awan panas dahsyat serta lava Merapi di bulan November 2010 lalu.


Berangkat dari rumah pagi2 buta habis subuh, sekitar jam 4.30 am lah.. karena katanya kalo agak siangan dikit udah bakal ga bebas disananya, karna bakal penuh orang.. dan sampailah kita disana jam 5.30 an pagi..  Ini nih hal2 yang saya lihat disana.. Yang pertama2 saya lihat disana adalah pepohonan yang tampak seperti meranggas, hanya batang dan ranting saja tanpa daun, karna daun2nya sudah habis terbakar. ini masih di desa sebelum desa kinahrejo.. lupa namanya..


Berasa musim gugur
Nah, jalan sedikit lagi, sampai di desa Kinahrejo, yang saya lihat adalah pohon2 tumbang, pohon besar maupun kecil.. dan tanah yang lonsor jadi kaya jurang gede banget gitu.. Entah udah ada dari dulu atau baru terbentuk karena letusan merapi, tapi masih tampak baru sih.. dan yang jelas ini bukan kali gendol yang jalan lava itu, karena kali gendol ada di sisi sebrang jurang ini..

Pohon sebesar itupun tumbang..
Di pinggir jurang
Setelah itu ada pemandangan motor-motor terbakar, hanya tinggal kerangka saja.. 

Motor2 yang tinggal rangka aja
Setelah itu kami cari parkir mobil lalu mulai jalan kaki naik jalan berbukit pasir, karena memang kendaraan sudah tak menjangkau lagi.. Di sana sudah sama sekali tak ada bangunan berdiri, hanya fondasi2 bangunan aja yang kelihatan bekasnya. 

Ibu di bekas TK
Ini nih bekas TK nya (yang hampir tak berbekas)
Ditemuin di bekas TK, dek Puput apa kabar ya sekarang?
Dan ketika saya semakin berjalan ke atas, semakin terlihat jelas pula bahwa desa ini benar2 habis termakan awan panas, hanya ada padang pasir dihiasi pohon2 tumbang dan beberapa rumput segar yang baru tumbuh..

Bener2 cuma lihat padang pasir di sana
Stelah menghabiskan sekitar satu setengah jam di tempat itu, akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang, padahal waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi.. dan pas saya jalan turun untuk kembali ke mobil, ternyata di bawah sudah menjadi lautan manusia. Ga nyangka aja kalo antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk melihat perubahan yang terjadi pada desa ini..

Jam 7 am udah rame banget
Yaaah, begitulah ending dari lava tour hari itu.. hanya untuk lebih menyadarkan diri bahwa Allah memang benar2 maha penguasa yang mampu merubah apapun dalam sekejap. Subhanallah!

4 komentar:

  1. Subhanallah....segala ketentuanNya mempunyai makna dan pengajaran yang tersendiri...

    BalasHapus
  2. Iya, tinggal gimana kita bisa mengambil pelajarannya.. ;)

    BalasHapus
  3. BLOGNYA OK POL - sudah cocok jadi presenter wisata - info wisatanya bikin iri dan ngiler pingin nyoba. Di update terus ya

    BalasHapus
  4. Trimakasiiiiiih... Amin amin amiiiin :D

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...